Sabtu, 23 Mei 2015

Curug Banyunibo, Pajangan, Bantul, Yogyakarta



Satu lagi lokasi eksotis di wilayah Kabupaten Bantul, DIY, yang belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Ya, itulah Curug Banyunibo.

Curug Banyunibo, secara administrasi berada di wilayah Dusun Kabrokan Kulon, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya memang tidak dekat dari jalan raya, namun jalan akses ke Curug Banyunibo pada saat ini sudah relatif mudah dilalui oleh kendaraan roda empat, terutama bila melalui akses lewat Jalan Alternatif Sedayu - Pandak. Selain itu, bisa juga melalui Desa Wisata Krebet yang kemudian dilanjutkan dengan menyusuri jalan desa yang mayoritas sudah diperkeras dengan cor beton. Namun demikian, pengunjung untuk saat ini disarankan untuk tidak menggunakan kendaraan roda empat yang memiliki



Obyek wisata Curug Banyunibo yang merupakan sebuah air terjun memiliki keunikan tersendiri, yaitu pada jenis batuan yang ada di lokasi curug ini. Batuan kapur yang menjadi ciri khas kawasan ini pada lokasi air terjun Curugnibo memiliki guratan-guratan alami yang khas. Bongkahan-bongkahan batu besar yang ada di sekitar air terjun juga dapat menjadi daya tarik alami tersendiri bagi pengunjung yang ingin menikmati keheningan ditemani gemericik suara air yang jatuh di air terjun Banyunibo.



Lokasi di sekitar Curug Banyunibo juga terasa teduh. Masih banyak pepohonan tinggi dan rindang yang menaungi areal ini. Kebisingan dan hiruk pikuk kota tidak terasa di lokasi yang masih alami ini. Selain itu, bagi yang ingin mengadakan acara bersama rombongan, di lokasi Curug Banyunibo juga tersedia lahan lapang yang dapat dipergunakan untuk kegiatan luar ruang seperti berkemah, outbound, fungames, dan gathering.

Nah, jika Anda ingin berkunjung ke Curug Banyunibo, segera saja hubungi IDE Wisata Yogyakarta yang siap melayani perjalanan wisata Anda ke sana dan ke lokasi-lokasi wisata menarik lainnya.

IDE Wisata Yogyakarta
Hotline: 081.903.762.920
E-mail: mail2rioanggara@yahoo.com








Minggu, 17 Mei 2015

Romantisme di Tanah Lot, Bali




Jalinan kisah kasih indah sepanjang masa, sudah seharusnya diabadikan di lubuk sanubari yang paling dalam. Bersama kekasih hati pujaan jiwa, merengkuh indah dan nikmatnya asmara dahana. Seiring sejalan, berdua meniti hidup penuh cerita hingga menutup mata.

Jangan lewatkan cerita indahmu bersama pasangan.
Bangunlah sekeping kisahnya di Pulau Bali.
Menyaksikan matahari kembali ke peraduaannya di ufuk barat.
Karang nan suci di Tanah Lot menanti dirimu berdua.
Bercanda berdua di Pantai Pandawa.
Menghabiskan malam sembari menikmati hidangan di Jimbaran.
Dan semua romantisme akan terpatri di dalam hati.


*********
Jangan tunggu lama-lama lagi.
Pesan dan pergilah berbulan madu bersama pasanganmu.
Segera hubungi IDE Wisata Yogyakarta dan paket perjalanan bulan madu nan syahdu siap engkau nikmati bersama pasanganmu.


Hotline: 081.903.762.920
E-mail: mail2rioanggara@yahoo.com

Sabtu, 16 Mei 2015

Menikmati Makan Siang di Atas Rakit Bambu di Situ Cangkuang, Garut, Jawa Barat




Jalan-jalan ke Garut?
Kenapa gak mampir ke Situ Cangkuang?

Coba bayangkan, naik delman berombongan, konvoy kayak pawai, dari Alun-alun Kecamatan Leles menuju ke Situ Cangkuang. Menyusuri jalanan pedesaan yang asri. Melihat hamparan sawah dengan bentangan bukit-bukit hijau di latar belakangnya. Ditingkahi polah anak-anak kecil yang terkadang melambaikan tangan dan bahkan ada yang mencoba mengikuti laju delman dengan berlari-lari.

Tiba di Situ Cangkuang kemudian menyeberangi Situ Cangkuang yang kalem pakai rakit bambu khas Sunda yang unik. Sesampainya di seberang, pastikan kalian mengunjungi Candi Cangkuang yang merupakan satu-satunya Candi Agama Hindu yang masih dapat dijumpai di wilayah Sunda. Lokasinya teduh banget karena banyak pohon rindang di sekelilingnya. Kalo mau tahu lebih detil soal Candi Cangkuang, silakan klik ke sini.

Di situ juga terdapat Kampung Pulo yang hanya terdiri dari 7 bangunan rumah dan dihuni secara turun temurun oleh keturunan Raden Arief Muhammad. Konon, Raden Arief Muhammad adalah salah satu punggawa pasukan Kerajaan Mataram Islam, di masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma di Yogyakarta, yang turut dikirim menyerbu VOC di Batavia alias Jakarta saat ini. Menurut warga setempat, Raden Arief Muhammad dimakamkan tidak jauh dari Candi Cangkuang dan Kampung Pulo tersebut. Jadi buat kalian yang asli dari Yogyakarta, di sini nih salah satu lokasi sejarah dan budaya yang berkaitan langsung dengan Kerajaan Mataram Islam.

Setelah lelah menjelajahi Kampung Pulo dan Candi Cangkuang yang bersejarah, kita kembali menyeberang Situ Cangkuang menggunakan rakit bambu menuju ke dermaga. Di tengah perjalanan, telah tersaji hidangan santap siang yang lezat yang sengaja disajikan di atas rakit bambu.

Menunya pun khas Sunda banget. Ikan Gurame, Pepes Ayam, Karedok, Sayur Asam, dan sejumlah menu lainnya siap menggugah selera dan memuaskan lidah. Selama makan siang itu belum selesai, maka rakit yang kita pakai itu akan tetap menyusuri Situ Cangkuang yang tenang dan menyejukan.... Hmmm.... kebayang kan bagaimana serunya makan siang di atas rakit di tengah-tengah danau atau Situ Cangkuang?... Seru banget pasti, kan!

Usai santap siang dan rakit kembali bersandar ke dermaga, beberapa kios penjual cinderamata dan oleh-oleh khas Garut dan  khas Sunda siap melayani mereka yang hendak membeli buah tangan. Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali menggunakan delman yang telah siap mengantar pulang kembali ke Alun-Alun Kecamatan Leles.

Nah, bagaimana?
Seru banget, kan?

Kalo mau paket wisata ke Cangkuang dan lokasi lainnya di mana aja, langsung hubungi aja IDE Wisata Yogyakarta. Cukup kontak ke 081.903.762.920 atau e-mail: mail2rioanggara@yahoo.com dan kami siap melayani.

Jumat, 08 Mei 2015

Kesenian Barongan dari Blora, Jawa Tengah



Suatu ketika saya kembali ke tanah kelahiran kakek dan nenek istri saya yang berada di Desa Kunduran, Blora, Jawa Tengah. Saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI alias perayaan 17 Agustus-an. Ada satu hal menarik yang menurut istri saya sejak masa kecilnya tidak pernah berubah yaitu masyakarat Blora selalu menantikan atraksi kesenian "barongan" di setiap acara peringan HUT RI.
 
Kesenian Barongan ini sudah merakyat bagi masyarakat Blora, rata rata setiap desa memiliki sanggar atau kelompok yang mengajarkan mengenai tarian Barong ini. Maka tak heran di kalangan masyarakat Blora, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semuanya mengenal tarian ini dikarenakan ciri khasnya yang khusus dan kental dari daerah Blora sendiri. Kesenian rakyat Blora ini dibumbui dengan hal-hal yang berbau mistis yang membuat Tari Barong ini begitu menarik dan istimewa.

Dalam kegiatan rutin tahunan di Kabupaten Blora, kesenian Barongan selalu tampil memeriahkan, misalnya pada peringatan 17 Agustus-an, HUT Kabupaten Blora, maupun pesta rakyat lainnya. Dan kesenian ini adalah salah satu yang paling ditunggu oleh warga masyarakat di Blora tiap kali ada perayaan atau pawai kesenian.

Sungguh, suatu kesenian daerah yang wajib kita lestarikan dan berharap suatu saat nanti seni Tari Barong dari Blora ini bisa lebih maju dan dikenal, bahkan sampai ke mancanegara. Dan sudah menjadi kewajiban kita semua untuk mengenal dan melestarikan seni budaya asli Nusantara yang salah satunya ialah Barongan dari Blora ini.

Blora menyimpan banyak potensi wisata yang sebenarnya masih sangat menarik untuk dieksplorasi, sayangnya waktu kami hanya 3 hari sehingga belum banyak tempat yang kami kunjungi.

Ingin berkunjung kesana tapi bingung untuk akomodasinya????
Hubungi agen wisata kami :
IDE WISATA, siap melayani kebutuhan wisata anda.




**********************************

IDE Wisata Yogyakarta

Hotline: 081.903.762.920
E-mail: mail2rioanggara@yahoo.com